YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Taman Pintar Yogyakarta memiliki wahana baru. Planetarium, namanya. Wahana ini dibuka selama sepekan untuk umum dalam rangka Lebaran.
Pengelola membuka kesempatan ini untuk mengetahui respon masyarakat terhadap wahana baru di tempat wisata edukasi tersebut. Meski masih berstatus uji coba, pengelola mengatakan wahana ini bisa dinikmati sepenuhnya selama seminggu.
"Meskipun belum diluncurkan secara resmi, tetapi pengunjung sudah bisa menikmati wahana baru Planetarium yang ada di ’playground’ selama satu pekan saat libur Lebaran," kata Kepala Kantor Pengelola Taman Pintar Yogyakarta Ita Rustanti di Yogyakarta, Sabtu (18/8/2012).
Selama sepekan itu, Ita berharap pengunjung memberikan respon dan masukan sehingga pengelola bisa memperbaikinya sebelum dibuka secara resmi. Rencananya, setelah sepekan dibuka saat Lebaran, pengelola akan menutup sementara wahana ini untuk melakukan perbaikan.
Saat peresmiannya nanti setelah Lebaran atau pada bulan September, pengelola berharap bisa mengundang Menteri Pendidikan Nasional M Nuh dan Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti secara langsung.
Untuk masuk ke planetarium, pengunjung cukup membayar tiket Rp 15.000 per orang. Masing-masing pengunjung bisa berada di dalam planetarium untuk melihat gugusan bintang dan galaksi selama sekitar 30 menit.
Untuk menghadapi libur Lebaran, Taman Pintar bersiap dengan memperbaiki alat-alat peraga dan menambah pemandu. Pasalnya, hampir 70 persen dari alat peraga di Taman Pintar memiliki komponen elektronik. Oleh karena itu, jika terjadi kerusakan harus segera dilakukan perbaikan.
Selain itu, lanjutnya, Taman Pintar juga menjaga ketersediaan bahan baku penunjang alat peraga seperti keperluan untuk membatik atau membuat gerabah.
"Jangan sampai kami kehabisan bahan baku saat ada pengunjung yang ingin membuat batik atau gerabah," ungkapnya.
Pada hari Lebaran, Taman Pintar akan buka mulai pukul 13.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB selanjutnya akan buka secara normal.
Mengedukasi anak-anak
Planetarium di Taman Pintar ini merupakan planetarium keempat di Indonesia, namun merupakan planetarium pertama yang menggunakan proyektor digital sehingga wahana berkapasitas 50 orang ini akan memudahkan pengelola untuk mengganti materi pelajaran tentang tata surya.
Oleh karena itu, Ita berharap kehadiran planetarium ini bisa semakin memotivasi anak-anak untuk mengenal dan mempelajari sistem tata surya.
"Nantinya, wawasan pikiran mereka pun akan semakin terbuka dan mereka bisa memiliki cita-cita yang tinggi. Misalnya saja menjadi astronot," tambahnya.
Unsil Universitas Siliwangi, Tasikmalaya.
BBC Nicholas McCarthy.
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA Warga miskin membawa karung beras pada saat pemberian zakat di Kantor Chalidana Group di Jalan Raya Wiyung, Kota Surabaya, Sabtu (11/8/2012). Jelang Hari Raya Idul Fitri banyak instansi maupun perseorangan yang mengeluarkan zakat untuk warga miskin.
Illustration: Shutterstock Scholarships S-2 from Bournemouth University.
ShutterstockIlustrasi.
KOMPAS.com/Indra Akuntono Siswa-siswi kelas II Singapore International School (SIS) Kebon Jeruk, Jakarta Barat, saat memulai merekayasa ulang pembangunan Monas menggunakan koran dan kardus. Kegiatan ini merupakan bagian dari acara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang digelar sekolah itu, Kamis (16/8/2012).
Siswa SMP Satu Atap Pelapis, Kecamatan Pulau Maya Karimata, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, menunggu angkutan laut untuk pulang, Mei 2010. Kabupaten Kayong Utara menanggung seluruh biaya pendidikan siswa dan proses belajar-mengajar hingga ke tingkat sekolah menengah atas atau sekolah menengah kejuruan.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Uji Kompetensi Guru - Sejumlah guru mengerjakan soal Uji Kompetensi Guru secara daring (online) di laboratorium komputer SMK Negeri 2 Yogyakarta, Jetis, Yogyakarta, Selasa (31/7/2012). UKG gelombang kedua di sekolah itu pada hari tersebut berjalan lancar sedangkan gelombang sebelumnya gagal karena terkendala masalah koneksi ke server.
COMPASS/FERGANATA SENSES RIATMOKOSejumlah teacher working on a matter of competence test teachers online (online) in the computer lab 2 Yogyakarta, SMK Negeri Tuesday (31/7). The second wave of competency exam in the school running smoothly, whereas previous waves failed because of an internet connection.
doc. Brawijaya University field campus map, Malang, East Java