Wednesday, August 22, 2012

"Guru Juga Butuh Waktu"

AppId is over the quota
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Uji Kompetensi Guru - Sejumlah guru mengerjakan soal Uji Kompetensi Guru secara daring (online) di laboratorium komputer SMK Negeri 2 Yogyakarta, Jetis, Yogyakarta, Selasa (31/7/2012). UKG gelombang kedua di sekolah itu pada hari tersebut berjalan lancar sedangkan gelombang sebelumnya gagal karena terkendala masalah koneksi ke server.

SEMARANG, KOMPAS.com - Peningkatan kompetensi guru juga butuh waktu. Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jawa Tengah, Soebagyo Brotosedjati, mengatakan peningkatan kompetensi guru membutuhkan proses yang tak sebentar.

"Pendidikan sendiri adalah proses sehingga hasilnya tidak bisa langsung dirasakan, termasuk meski hak kesejahteraan guru (bagi yang sudah tersertifikasi) sudah diberikan," katanya di Semarang, Rabu (15/8/2012).

Soebagyo mengatakan bahwa kompetensi guru terkait dengan waktu dan proses rekrutmen guru yang bersangkutan. Menurutnya, banyak guru saat ini merupakan bagian dari proses rekrutmen masa lalu yang kurang tepat.

Padahal, profesionalisme guru mudah tercapai jika rekrutmen dilaksanakan dengan benar. Sementara proses rekrutmennya guru pada masa lalu tetap meloloskan lulusan sekolah menengah pertama (SMP) untuk menjadi guru karena kebutuhan tenaga pengajar yang mendesak.

Saat ini, guru juga didesak menguasai teknologi informasi. Padahal banyak guru senior yang lahir sebelum teknologi itu ada dan diperkenalkan. Oleh karena itu, Soebagyo mengatakan, guru perlu diberi waktu untuk belajar dan meningkatkan kompetensi mereka secara bertahap, baik dari segi profesionalisme, pedagogik, sosial dan kepribadian.

Di Jawa Tengah, Soebagyo mengatakan baru sepertiga dari total 400.000 guru yang sudah memperoleh sertifikasi. Menurutnya, tak perlu terburu-buru menilai dampak signifikan sertifikasi dengan capaian demikian.

Namun, Soebagyo mengakui bahwa sudah ada dampak yang dirasakan oleh provinsi dengan jumlah tersebut. Makin banyak prestasi yang diraih siswa hingga saat ini.

Soebagyo mendukung penuh proses uji kompetensi guru yang digelar demi memantau kompetensi para guru walau tak bisa semata-mata menjadi indikator kualitas guru selama soal-soal yang diajukan tidak valid.

"Namun, ada baiknya kalau uji-uji kompetensi semacam itu tidak dilakukan secara beruntun dan perlu ada penjelasan untuk menghindari kekhawatiran guru atas hasil uji kompetensi yang berkaitan dengan tunjangan," tandasnya.

No comments:

Post a Comment