Friday, August 24, 2012

Presiden Janji Tingkatkan Anggaran Pendidikan

AppId is over the quota

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan komitmennya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Anggaran pendidikan akan terus ditingkatkan agar reformasi terwujud. Peningkatan anggaran juga memungkinkan terjadinya perluasan akses dan peningkatan kualitas di seluruh jenjang pendidikan.

"Saat ini kita telah menyelesaikan Program Wajib Belajar 9 Tahun. Program ini kita upayakan secara bertahap ke dalam program Pendidikan Menengah Universal sebagai rintisan Program Wajib Belajar 12 Tahun. Kita ingin anak-anak bangsa di seluruh penjuru Tanah Air dapat mengenyam pendidikan dasar dan menengah secara lebih merata dan berkualitas," kata Presiden ketika menyampaikan Pidato Kenegaraan pada HUT ke-67 Proklamasi Kemerdekaan RI di depan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (16/8/2012).

Di samping perluasan akses ke jenjang pendidikan dasar dan menengah, Presiden mengatakan, akses ke jenjang pendidikan tinggi juga diperluas. Pemerintah akan menyediakan Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri dan Beasiswa Bidik Misi bagi pelajar berprestasi dari keluarga tak mampu. Selain itu, pemerintah juga akan membangun akademi komunitas secara bertahap di setiap kabupaten dan kota.

"Cita-cita mulia mewujudkan Program Pendidikan Menengah 12 Tahun tentu harus kita jalankan dengan memperhatikan kemampuan fiskal pemerintah pusat dan daerah. Pemerintah daerah provinsi perlu mengambil peran lebih besar dalam mendukung pembiayaan program ini," kata Presiden.

Pemerintah juga berkomitmen memperhatikan nasib para tenaga pendidik. Menurut Presiden, keberhasilan program pendidikan, baik pendidikan dasar maupun menengah, sangat ditentukan oleh ketersediaan guru dalam jumlah, distribusi, dan kompetensi yang sesuai. Sejalan dengan upaya meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan guru, pemerintah menjalankan kebijakan yang bertujuan meningkatkan kualitas guru.

"Dengan cara itulah, terdapat korelasi positif antara peningkatan kesejahteraan dengan peningkatan kinerjanya. Bagaimanapun, pendidikan merupakan investasi jangka panjang. Kita harus optimistis, dalam sepuluh atau dua puluh tahun ke depan, anak-anak bangsa siap menyambut 'Indonesia Emas'," kata Presiden.

No comments:

Post a Comment