Friday, October 5, 2012

Liburan "Pintar" di Planetarium Yogyakarta

IP is over the quota
dinas pariwisataTaman Pintar selama ini sebagian besar adalah rombongan siswa sekolah dasar (SD) dari berbagai daerah di Pulau Jawa dan luar Jawa di antaranya Kalimantan, dan Sumatera.

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Taman Pintar Yogyakarta memiliki wahana baru. Planetarium, namanya. Wahana ini dibuka selama sepekan untuk umum dalam rangka Lebaran.

Pengelola membuka kesempatan ini untuk mengetahui respon masyarakat terhadap wahana baru di tempat wisata edukasi tersebut. Meski masih berstatus uji coba, pengelola mengatakan wahana ini bisa dinikmati sepenuhnya selama seminggu.

"Meskipun belum diluncurkan secara resmi, tetapi pengunjung sudah bisa menikmati wahana baru Planetarium yang ada di ’playground’ selama satu pekan saat libur Lebaran," kata Kepala Kantor Pengelola Taman Pintar Yogyakarta Ita Rustanti di Yogyakarta, Sabtu (18/8/2012).

Selama sepekan itu, Ita berharap pengunjung memberikan respon dan masukan sehingga pengelola bisa memperbaikinya sebelum dibuka secara resmi. Rencananya, setelah sepekan dibuka saat Lebaran, pengelola akan menutup sementara wahana ini untuk melakukan perbaikan.

Saat peresmiannya nanti setelah Lebaran atau pada bulan September, pengelola berharap bisa mengundang Menteri Pendidikan Nasional M Nuh dan Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti secara langsung.

Untuk masuk ke planetarium, pengunjung cukup membayar tiket Rp 15.000 per orang. Masing-masing pengunjung bisa berada di dalam planetarium untuk melihat gugusan bintang dan galaksi selama sekitar 30 menit.

Untuk menghadapi libur Lebaran, Taman Pintar bersiap dengan memperbaiki alat-alat peraga dan menambah pemandu. Pasalnya, hampir 70 persen dari alat peraga di Taman Pintar memiliki komponen elektronik. Oleh karena itu, jika terjadi kerusakan harus segera dilakukan perbaikan.

Selain itu, lanjutnya, Taman Pintar juga menjaga ketersediaan bahan baku penunjang alat peraga seperti keperluan untuk membatik atau membuat gerabah.

"Jangan sampai kami kehabisan bahan baku saat ada pengunjung yang ingin membuat batik atau gerabah," ungkapnya.

Pada hari Lebaran, Taman Pintar akan buka mulai pukul 13.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB selanjutnya akan buka secara normal.

Mengedukasi anak-anak

Planetarium di Taman Pintar ini merupakan planetarium keempat di Indonesia, namun merupakan planetarium pertama yang menggunakan proyektor digital sehingga wahana berkapasitas 50 orang ini akan memudahkan pengelola untuk mengganti materi pelajaran tentang tata surya.

Oleh karena itu, Ita berharap kehadiran planetarium ini bisa semakin memotivasi anak-anak untuk mengenal dan mempelajari sistem tata surya.

"Nantinya, wawasan pikiran mereka pun akan semakin terbuka dan mereka bisa memiliki cita-cita yang tinggi. Misalnya saja menjadi astronot," tambahnya.

Soal Pemberhentian Dekan, Djoko Belum Ambil Sikap

IP is over the quota
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO Dirjen Dikti Kemdiknas Djoko Santoso mengatakan, jika dibandingkan APK negara maju yang mencapai 40 persen, Indonesia harus bekerja keras untuk mencapai angka itu.

DEPOK, KOMPAS.com - Pejabat Sementara Rektor Universitas Indonesia (UI) Djoko Santoso belum akan mengambil sikap terkait langkah mantan Rektor UI Gumilar Rusliwa Somantri yang memberhentikan sembilan dekan sebelum masa jabatannya berakhir 14 Agustus lalu. Mengenai masalah ini, Djoko mengatakan akan menimbang-nimbang terlebih dahulu sebelum mengeluarkan keputusan.

"Saya mau lihat dulu apakah ada salah prosedur atau tidak, tentunya juga akan menimbang-nimbang plus minusnya," katanya di Depok, Jumat (17/8/2012).

Menurut Djoko, persoalan di tubuh UI harus diselesaikan dengan tata aturan yang berlaku. Oleh karena itu, dia berjanji akan mempelajari permasalahan yang ada terlebih dulu sebelum mengambil keputusan.

Gumilar memberhentikan sejumlah dekan yang disebutkan telah habis masa jabatannya semenjak bulan Februari 2012 hingga April 2012 setelah masa jabatan para dekan itu sempat diperpanjang. Lalu, Gumilar menerima surat Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M Nuh yang meminta Rektor untuk segera melakukan pemilihan dekan bagi semua dekan yang telah habis masa jabatannya.

Oleh karena itu, Gumilar memberhentikan dekan yang sudah habis masa jabatannya pada tanggal 31 Juli lalu dan mengangkat para wakil dekan sebagai pejabat sementara. Tindakan Gumilar itu pun menuai kritik keras. Para dekan pun melayangkan mosi tidak percaya terhadap Gumilar kepada Mendikbud.

Saat ini, Djoko mengaku bahwa dirinya masih akan fokus pada tugas utamanya untuk mengawal pelaksanaan pemilihan rektor UI yang baru.

Moratorium untuk PTS Baru

AppId is over the quota

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (Aptsi) Edy Suandi Hamid mengatakan, kebijakan moratorium perguruan tinggi untuk menata lebih baik pendidikan tinggi di Indonesia, baik yang milik pemerintah maupun masyarakat, merupakan langkah yang baik.

"Moratorium tersebut harus untuk pengajuan pendirian yang benar-benar baru. Tetapi kalau yang sudah diproses dan memiliki izin operasional, tetap perlu diproses," kata Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta ini, Selasa (21/8/2012).

Menurut Edy, pemerintah jangan mudah memberikan izin pendirian perguruan tinggi swasta (PTS) baru yang belum memenuhi syarat. Justru, pemerintah diminta berperan untuk menata, membinn, dan mengawasi PTS yang ada, terutama yang membutuhkan bantuan.

Berdasarkan data 1 Agustus 2012, jumlah perguruan tinggi di bawah Kemendikbud sebanyak 3.244 perguruan tinggi. Jumlah tersebut terdiri dari 92 perguruan tinggi negeri dan 3.124 perguruan tinggi swasta. Dari seluruh perguruan tinggi yang ada terdapat sebanyak 16.755 program studi. Dominasi program studi berdasarkan bidang ilmu yang diselenggarakan antara lain program studi bidang kependidikan (2.877), ekonomi dan teknik masing-masing 2.650, kesehatan (2.086), komputer (1.543), sosial (1.348), dan pertanian (1.185).

Kebijakan moratorium perguruan tinggi diberlakukan pemerintah karena usulan pendirian perguruan tinggi terus mengalir. Kemendikbud mencatat ada 813 usulan pendirian perguruan tinggi swasta baru, namun yang diproses sebanyak 758 perguruan tinggi. Perubahan bentuk perguruan tinggi swasta yang diusulkan 192 dan semuanya diproses. Pembukaan program studi baru yang diterima sebanyak 3.449 dan semuanya diproses.

Djoko Santoso, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemendikbud mengatakan, perguruan tinggi yang diajukan masih banyak bidang sosial. Padahal, sesuai kebijakan nasional, Indonesia butuh lebih banyak pendidikan vokasi, dan pendidikan tinggi di bidang sains, teknik, dan pertanian.

Menurut Edy, jika pemerintah hendak mendorong swasta lebih tertarik mendirikan perguruan tinggi sains, pertanian, dan teknik, tentu perlu insentif pemerintah seperti dosen dan fasilitas laboratorium.

Edy mendesak pemerintah untuk serius memiliki data kebutuhan tenaga kerja di masa depan. Selama ini, pemerintah menyalahkan dunia pendidikan yang tidak menghasilkan sumber daya manusia (SDM) sesuai kebutuhan dunia kerja saat ini. "Jika pemerintah bisa membuat perencanaan kebutuhan tenaga kerja masa mendatang, perguruan tinggi bisa menyelaraskan. Jadi, pembukaan program studi tidak sekadar berdasarkan kelarisan saat ini saja," ujar Edy.

Thursday, October 4, 2012

UKG Tak Efektif Sebagai Alat Ukur Guru

IP is over the quota

MALANG, KOMPAS.com - Ujian Kompetensi Guru (UKG) yang baru dilaksanakan dan hasilnya tidak sesuai harapan dinilai tidak efektif sebagai alat ukur kualitas guru serta Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan (LPTK).

Menurut praktisi pendidikan Kota Malang Nurcholis Sunuyeko, Minggu, UKG tidak tepat dan kurang efektif jika dijadikan alat utnuk mengukur kualitas guru maupun LPTK, sebab belum tentu bisa dan mampu memotret dengan benar.

"Apa yang dilakukan oleh guru di kelas akan berbeda dengan materi yang diujikan dalam UKG, sehingga kalau ada guru yang hasil UKG-nya kurang bagus bukan berarti guru bersangkutan tidak berkualitas atau tidak berkompeten," tegas Rektor IKIP Budi Utomo tersebut, Minggu (19/8/2012).

Bisa jadi, lanjutnya, materi yang diujikan itu menyimpang dari praktik di lapangan atau keseharian guru di sekolah. Apalagi, UKG yang digelar di Tanah Air belum lama ini hasilnya juga kurang memuaskan, bahkan jeblok secara nasional.

Oleh karena itu, tegasnya, akan lebih baik kalau kualitas guru itu dikembalikan seperti semula, yakni dipantau dan dinilai oleh kepala sekolah masing-masing serta pengawas sekolah.

"Keberadaan kepala sekolah dan pengawas inilah yang difungsikan secara maksimal untuk menilai dan mengawasi guru. Jadi serahkan saja pada mereka dan tidak perlu ada UKG lagi," tandasnya.

Sementara itu Pembantu Rektor (PR) I Universitas Negeri Malang (UM) Prof Dr Hendyat Soetopo mengatakan, jika UKG yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) itu dijadikan koreksi bagi LPTK, akan baik sekali.

Ia mengemukakan, Kemendikbud memang harus mengontrol penyelenggaraan pendidikan di LPTK, baik negeri maupun swasta. Sehingga, pemerintah juga bisa mengontrol kualitas lulusannya.

Di Indonesia, katanya, LPTK negeri hanya ada 12, sedangkan swasta hampir 400 kampus. "Itu artinya, guru lulusan LPTK swasta jumlahnya lebih banyak, sementara banyak LPTK swasta yang fasilitas dan sarana pendukung lainnya masih kurang memadai," tegasnya.

Gumilar Tetap Teken Ijazah Lulusan UI

IP is over the quota

DEPOK, KOMPAS.com - Ijazah para mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang lulus pada tahun 2012 masih akan ditandatangani oleh mantan Rektor UI, Gumilar Rusliwa Somantri. Pejabat sementara Rektor UI, Djoko Santoso, mengatakan, keputusan itu sudah diambil sebelum dirinya diangkat menjadi pejabat sementara rektor.

"Ada putusan rapat pada 3 Agustus 2012, jadi yang tanda tangan ijazah mahasiswa yang lulus tahun ini tetap rektor sebelumnya yang tanda tangan," ujarnya di Depok, Jumat (17/8/2012).

Kebingungan mewarnai para mahasiswa yang sudah dinyatakan lulus dan akan menjalani wisuda pada pertengahan tahun ini. Pasalnya, masa jabatan Gumilar berakhir pada tanggal 14 Agustus lalu.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M Nuh menunjuk Dirjen Pendidikan Tinggi, Djoko Santoso, untuk menjadi pejabat sementara. Akhir jabatan Gumilar sendiri diwarnai kritik pedas terhadap kepemimpinannya.

Sejak resmi menjadi orang nomor satu di UI, Djoko memimpin rapat resmi untuk pertama kalinya, Kamis (16/8/2012). Dalam rapat ini, mantan Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) itu menjabarkan prioritas kerja yang ditugaskan kepadanya selama dua bulan.

Wednesday, October 3, 2012

Agar Lancar di Ujian Lisan

IP is over the quota

JAKARTA, KOMPAS.com - Tes lisan biasanya menjadi penentu kemajuan karier Anda saat berkuliah. Selama tes lisan, baik pengetahuan Anda tentang subjek dan keterampilan komunikasi yang Anda miliki akan diuji pada saat tersebut.

Tes oral ini pun dapat dilakukan di depan satu orang atau panel. Tes lisan formal biasanya akan mengikuti daftar pertanyaan. Yang perlu Anda persiapkan adalah mengetahui cara menjawab pertanyaan -pertanyaan itu.

Anda tidak perlu memberikan informasi tambahan kecuali yang ditanyakan. Berbeda dengan tes lisan informal, Anda dapat memberikan tanggapan lebih lama dengan informasi yang lebih lanjut.

Ketika Anda belajar untuk tes lisan, pastikan Anda siap. Mintalah guru Anda untuk menginformasikan mengenai harapan yang ingin diraih dalam tes tersebut. Pelajari apa yang disarankannya.

Pastikan Anda tahu waktu tanggal, benar dan lokasi ujian. Jika Anda menggunakan alat bantu visual, periksa untuk memastikan semua peralatan di tempat.

Dalam ujian lisan, Anda akan berhadapan dengan seorang atau lebih penilai, maka berdandan untuk tes dan bertindak secara profesional sangat dibutuhkan.

Anda juga diharapkan datang tepat waktu atau awal. Bertindak seolah-olah ujian dimulai ketika Anda berjalan ke dalam ruangan merupakan cara yang baik dalam menambah tingkat kesiapan anda mengikuti ujian tersebut.

Tetap fokus pada pertanyaan dan jangan memberikan terlalu banyak informasi seperti yang sudah disarankan. Jika Anda tidak tahu jawabannya, katakan dengan jujur tetapi tetap memberi kesan bahwa Anda sangat ingin tahu dan berniat untuk mempelajarinya.

Selama Anda fokus, tenang dan tidak mengakui kegugupan Anda, ini dapat membantu Anda memberikan garis besar proses untuk menemukan jawabannya, serta berkesan pemikir yang berhati-hati.

Ketika tes selesai, kembalikan pada diri sendiri penilaian tentang batas kelebihan dan kelemahan Anda. Pikirkan cara untuk dapat meningkatkan kinerja Anda pada ujian selanjutnya. Cara-cara ini setidaknya membuat Anda menjadi seorang yang bertindak di atas rata-rata. Orang sukses yang seperti itu biasanya yang banyak dibutuhkan orang lain.

Ceritakan Makna Mudik pada Anak-anak...

IP is over the quota
Ceritakan Makna Mudik pada Anak-anak...

KOMPAS.com - Anda sudah tiba di daerah tujuan mudik bersama keluarga? Namun, belum terlambat untuk menyampaikan dengan jelas tujuan mudik kepada anak-anak Anda. Anak-anak perlu tahu mengenai makna indah tentang mudik agar tradisi dalam suasana hari raya Idu Fitri ini tidak sekadar menjadi ritual belaka.

Budayawan dari Universitas Jember, Prof. Dr. Ayu Sutarto, seperti dilansir Antara, mengatakan, tradisi mudik Lebaran mengandung nilai spiritual yang tinggi. Bukan sekadar soal berkunjung dan membawa oleh-oleh, mudik, dalam suasana Lebaran, memiliki makna yang dalam tentang berbagi.

"Kita berbagi kebahagiaan dengan keluarga besar di tempat asal kita," katanya di Jember, Jumat (17/8/2012).

Namun, berbagi yang dimaksudnya, bukan sekadar tentang harta, melainkan berbagi tentang hal yang lebih esensial dan bermakna spiritual. Sutarto mengatakan, dalam tradisi mudik, berbagi maaf atau saling memaafkan menjadi pelajaran paling penting.

Apalagi, lanjutnya, jika situasi perselisihan masih ada dalam suatu keluarga besar. Dengan tradisi musik, tiap keluarga diajarkan untuk mau meminta maaf dan memberi maaf.

Sutarto sendiri mencontohkan, keluarganya masih tetap mempertahankan tradisi mudik dari Jember ke Pacitan. Di sana, masih bermukim ibu dan sejumlah keluarga besar. Dalam kesempatan mudik ini pula, Sutarto bersama keluarga juga berziarah ke makam leluhur.

"Ini mengingatkan bahwa kita juga akan menuju ke alam kubur," tambahnya.

Oleh karena itu, Sutarto tak sepakat bahwa banyak orang menganggap tradisi mudik sebagai tindakan menghabiskan tabungan yang dikumpulkan selama setahun. Menurutnya, tradisi mudik jangan dilihat dari segi ekonomisnya saja.

Meski menguras dana yang cukup besar, tradisi mudik hadir untuk mengajarkan anak-anak tentang makna silaturahim yang dalam, kerendahan hati untuk meminta maaf dan memaafkan, serta memberi teladan tentang kedewasaan jiwa.